Senin, 18 April 2011

Pupuk organik

Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian.

Pupuk organik yang baik adalah pupuk oranik yang mengandung unsur-unsur makro yang dibutuhkan oleh tanaman. Secara alami, sebenarnya unsur hara makro sudah tersedia dalam tanah, namun dalam keadaan tertentu perlu campur tangan manusia agar ketersediaanya menjadi cukup.  Dalam bahasa sederhananya, perlu adanya pemupukan pada tanaman.
Saat ini, pupuk yang beredar sangatlah banyak.  Namun, secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan.  Ada pula yang membaginya menjadi pupuk organik dan anorganik.  Ada yang dibuat secara massal oleh pabrik, ada juga yang hanya menggunakan sentuhan tradisional, bahkan ada yang tidak diolah sama sekali.

Sebenarnya yang dibutuhkan oleh tanaman adalah unsur hara yang terkandung dalam tanah, maupun dalam pupuk yang Anda berikan.  Unsur hara tersebut ada yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak, ada pula yang diperlukan hanya dalam jumlah yang sedikit.  Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak oleh tanaman, itulah yang disebut unsur hara makro.  Sampai disini, semoga mengerti…

Apa saja yang termasuk unsur hara makro? Silahkan disimak satu per satu, lengkap dengan sedikit bahasannya.

1.  Nitrogen (N)
Nitrogen memiliki peran utama bagi tanaman ialah untuk merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, terutama batang, cabang, dan daun.   Nitrogen juga berperan penting dalam hal pembentukan hijau daun, yang berperan penting  dalam proses fotosintesis.   Nitrogen dapat membentuk protein, lemak, dan berbagai persenyawaan organik yang lain.

2.  Posfor (P)
Posfor berguna untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.   Posfor digunakan sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein, membantu asimilasi dan pernapasan sekaligus mempercepat pembungaan, pemasakan biji, dan buah.

3.  Kalium (K)
Kalium membantu pembentukan protein dan karbohidrat, memperkuat tubuh tanaman, sehingga daun, bunga, dan buah tidak mudah gugur.   Kalium berperan sebagai sumber kekuatan dalam menghadapi kekeringan dan penyakit yang menyerang.

4.  Kalsium (Ca)
Kalsium berfungsi merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman sekaligus merangsang pembentukan biji.
5.  Magnesium (Mg)
Magnesium memiliki peran untuk mewujudkan hijau daun yang sempurna dan terbentuk karbohidrat, lemak dan minyak-minyak.

6.  Sulfur (S)
Sulfur atau dikenal juga dengan nama belerang. berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar serta membantu pertumbuhan anakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar