Selasa, 19 April 2011

PUPUK ORGANIK CAIR (POC)


Pupuk konvensional, kimiawi, sintetis, artifisial, setelah memberikan “keajaiban” di masa “revolusi hijau”, ternyata menghasilkan banyak masalah. Pertama menurunkan kesuburan tanah, selanjutnya… ketergantungan, harga mahal, barang langka, marak pemalsuan, dan silakan teruskan sendiri.
Lalu, kenapa tidak membuatnya dengan tangan sendiri. Bahannya, mudah didapat di sekitar kita.
Berikut, salah satu cara mudah membuat pupuk organik (organic fertilizer) dalam wujud cair.
Bahan dan alat:
Kotoran domba/kambing
Air bersih (dalam artian tidak tercemar bahan kimia beracun/berbahaya)
Ragi tape (boleh ditambah bioaktivator seperti yang banyak dijual di pasar, kalau ada)
Tong/drum ukuran volume 100-120 liter Setelah satu pekan, pupuk dapat digunakan. Paling cocok untuk diterapkan pada tanaman hortikultura. Sebelum digunakan untuk memupuk, campurkan 15 cc air POC ke dalam 1 liter air. Berikan pada tanaman 1 minggu 1 kali. Manfaatnya adalah keniscayaan. Coba saja.###

Senin, 18 April 2011

Pupuk organik

Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian.

Pupuk organik yang baik adalah pupuk oranik yang mengandung unsur-unsur makro yang dibutuhkan oleh tanaman. Secara alami, sebenarnya unsur hara makro sudah tersedia dalam tanah, namun dalam keadaan tertentu perlu campur tangan manusia agar ketersediaanya menjadi cukup.  Dalam bahasa sederhananya, perlu adanya pemupukan pada tanaman.
Saat ini, pupuk yang beredar sangatlah banyak.  Namun, secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan.  Ada pula yang membaginya menjadi pupuk organik dan anorganik.  Ada yang dibuat secara massal oleh pabrik, ada juga yang hanya menggunakan sentuhan tradisional, bahkan ada yang tidak diolah sama sekali.

Sebenarnya yang dibutuhkan oleh tanaman adalah unsur hara yang terkandung dalam tanah, maupun dalam pupuk yang Anda berikan.  Unsur hara tersebut ada yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak, ada pula yang diperlukan hanya dalam jumlah yang sedikit.  Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak oleh tanaman, itulah yang disebut unsur hara makro.  Sampai disini, semoga mengerti…

Apa saja yang termasuk unsur hara makro? Silahkan disimak satu per satu, lengkap dengan sedikit bahasannya.

1.  Nitrogen (N)
Nitrogen memiliki peran utama bagi tanaman ialah untuk merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, terutama batang, cabang, dan daun.   Nitrogen juga berperan penting dalam hal pembentukan hijau daun, yang berperan penting  dalam proses fotosintesis.   Nitrogen dapat membentuk protein, lemak, dan berbagai persenyawaan organik yang lain.

2.  Posfor (P)
Posfor berguna untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.   Posfor digunakan sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein, membantu asimilasi dan pernapasan sekaligus mempercepat pembungaan, pemasakan biji, dan buah.

3.  Kalium (K)
Kalium membantu pembentukan protein dan karbohidrat, memperkuat tubuh tanaman, sehingga daun, bunga, dan buah tidak mudah gugur.   Kalium berperan sebagai sumber kekuatan dalam menghadapi kekeringan dan penyakit yang menyerang.

4.  Kalsium (Ca)
Kalsium berfungsi merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman sekaligus merangsang pembentukan biji.
5.  Magnesium (Mg)
Magnesium memiliki peran untuk mewujudkan hijau daun yang sempurna dan terbentuk karbohidrat, lemak dan minyak-minyak.

6.  Sulfur (S)
Sulfur atau dikenal juga dengan nama belerang. berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar serta membantu pertumbuhan anakan.


Skema biogas

 skema biogas:


Gambar instalasi biogas (ukuran panjang x lebar x dalam = 4 x 1 x 1 meter)


(diperankan oleh model)

Jumat, 15 April 2011

Keunggulan Biogas (Skala Rumah)

  1. Harga lebih murah karena menggunakan kotoran ternak
  2. Tidak dapat meledak (tekanan relatif kecil)
  3. Perawatan mudah
  4. Instalasi biogas bia tahan lama (sekitar 5-6 tahun)
  5. kotoran hasil pembuangan biogas relatif subur jika digunakan sebagai pupuk.
 Contoh gambar biogas

Minggu, 10 April 2011

Jamur Lingzhi

Masih asingkah dengan jamur lingzhi??? hmhmhm... mari saya kenalkan. cekidot, gan...
Jamur lingzhi memang tidak dikenal sebagai jamur konsumsi, jamur ini umumnya dipakai untuk obat-obatan, kek obat-obat herbal, seperti itulah... Tak seperti jamur tiram yang bisa dipanen berkali-kali dalam satu bag log, gan. Jamur ini hanya bisa dipanen 1x dalam satu periode (+/- 150 hari deh). Tapi kalau urusan perawatan, ya sama dengan jamur-jamur yang lain. Jamur lingzhi cukup dikabut 1-2 kali sehari tergantung cuaca dan kelembaban. Harga 1 baglog jamur ini memang lebih mahal daripada jamur lainnya, meski begitu harga jualnya pun jauuuuh lebih mahal, jadi jangan takut tak dapat untung :) 
Rendemen kering jamur Lingzhi 40%-50%, dengan hasil panen basah antara 90-120 gram, akan menghasilkan sekitar 36-60 gram Jamur Lingzhi kering. Dengan estimasi rendah harga jual jamur Lingzhi kering Rp. 130.000,-/Kg, (bisa mencapai Rp. 150.000,- s/d Rp. 180.000,-/Kg), maka setiap bag log akan menghasilkan Rp.4.680,- s/d Rp. 7.800,- per bag log per periode, dengan biaya perawatan yang sangat minim. 
Jamur lingzhi memang dikenal sebagai jamur obat, lingzhi mempunyai manfaat mengobati penyakit seperti menurunkan kadar gula dalam darah, menurunkan kolesterol, mempunyai daya penawar racun, darah tinggi dan mencegah kanker. (nz/dari berbagai sumber)

Senin, 04 April 2011

Api biogas

 
api biru dari biogas. Jelas panasnya..!!! :D

Profil TIM PKM

Ketua TIM PKM (Pekan Kreativitas Mahasiswa) UGM
Sugeng Yulianto, selengkapnya 

Anggota:
1. Bayu Kurniawan,  selengkapnya
2. Wisnu Nugroho, selengkapnya
3. Endah Arum P, selengkapnya
4. Annisa Aulia R, selengkapnya